Jumat, 21 Juni 2013

Surat Kecil Untuk Papa...

2013...
adalah tahun dimana usia ini menginjak 21 tahun.
21 tahun ini mengandung banyak makna untukku salah satunya tepat pada tanggal ke 21 bulan Mei aku tepat berusia 21..
dan permintaanku masih tetap sama. ingin sekali mengenal sosokmu.
sosokmu yang dulu kata mereka menyayangiku. mirip pula denganku.
Namun aku tak pernah tau, membayangkan sosokmu itu pun sulit.
Aku cuman bisa melihatmu dari beberapa foto masa kecilku,  pah.
semua itu tidak cukup mampu untuk melampiaskan rinduku padamu................

Andai papa tau .........
Setiap doa dan sujudku selalu ada namamu.
Setiap langkah yang ku ambil berharap selalu ada ridhomu, agar segala sesuatu yang kuputuskan menjadi berkah Pah.
Setiap tetes darah, hembusan nafas ini selalu ada sebagian dirimu Pah..

Pebruari tahun lalu adalah tahun yang bersejarah dalam hidupku pah, ga akan pernah kulupakan. Karena untuk pertama kalinya dalam hidupku sejak ditinggal pergi olehmu aku mendengar suaramu Pah. Suara yang dari dulu kurindukan, suara yang mestinya selalu ku derngar setiap hari, suara yang mengucpkan "Papa sayang dea"...

Ah, sudahlah.
Yang paling penting papah sehaat dan bahagia disana.
Love u Pah,

Your daughter
Dea Silvana Rachmawati

Selasa, 30 April 2013

21 hari menuju 21 tahunku.. subhanallah!

Subhanallah,
hingga detik ini aku masih diberikan kenikmatan dan anugerah yang luar biasa dari Allah SWT.
Yang mana, aku masih diberikan kehidupan yang penuh dengan karunia dan ridho-Nya.

Sungguh tak terhingga rasa syukur ini padamu ya Rabb..
Mengingat firmanMu pada surah Al-Mu'min ayat 12-14, yang menjelasakan bagaimana manusia itu diciptakan, subhanallaah!

Disini aku ingin berterima kasih kepada Mama dan Papa, yang tanpa pernikahan diantara mereka mungkinratusan juta sel sperma yang papa keluarkan itu salah satunya tidak akan menjadi zigotku. *halah, ribet pisan!* hehe..

Mama ...
Selama 9 bulan 10 hari mengandungku di dalam rahimnya, tidak peduli akan lelah dan beratnya bebanku saat itu. Mama tetap membelaiku yang masih di dalam rahimnya dengan penuh cinta.
Kemudian melahirkanku dengan penuh perjuangan di sebuah klinik bersalin yang ada di Semarang, pada tanggal 21 Mei 1992. Lupa tepatnya pukul berapa setelah kumandang adzan shalat ashar lahirlah aku ke dunia ini.

Dan saat ini, sampailah aku di titik awal kehidupan yang baru. Dimana kedewasaanku dituntut lebih, dimana aku harus bisa bertanggung jawab dengan apapun yang aku perbuat..

Dengan bismillah. Pada 21 hari menuju 21 tahunku ini. Aku bertekad untuk menjadi Dea yang bisa membanggakan Mama dunia dan akhirat.. Amiiin..

Minggu, 21 April 2013

Setialah dengan apa yang sudah kamu pilih..

2010 lalu awal kehidupanku dimulai.
Dimana aku harus memutuskan harus melanjutkan pendidikan kemana.
Pertama-tama aku mendaftar di jurusan akuntansi di salah satu perguruan tinggi swasta di Surabaya, alhamdulillah aku diterima dan tinggal mengikuti syarat2 registrasi disana. Tiket pesawatpun langsung aku pesan untuk berangkat bulan depan.

Namun beberapa hari berlalu, alm. kakek berbicara sama mamah..

Kakek : "Aku masih setengah hati untuk melepas dea kuliah di Jawa".

Mama : "Emang kenapa bah ?".

Kakek : "Aku khawatir, bisa saja papanya 'menculik'nya disana. kita tidak pernah tahu hal apa yang akan terjadi".

Mama : " 'ulun' terserah deanya aja bah".

Malamnya mama menceritakan perbincangan tersebut kepadaku.. Kebetulan suasananya emang lagi santai sambil nonton tv dikamarku.

Mama : "Tadi, kakek bicara sama mama mengenai kamu yang ingin kuliah di Surabaya".

Aku : "Oh, iya. Apa kata kakek mah ?"

Mama :"bla...blaa..blaaa... ".

Hening seketika,  Entah apa yang harus aku ekspresikan. Aku sudah terlanjur bangga bisa berkuliah di luar daerah, karena akan banyak menemui hal-hal baru..

Aku : "Dea fikirkan lagi nanti mah". Dengan nada lirih..

Mama : "Sebenarnya mama juga engga sanggup kalo ditinggal anak jauh-jauh. Apalagi anak gadis kayak dea. tapi karena dea bersemangat sekali. Jadi mama dukung apapun maunya dea".

Perasaanku malam itu semakin gundah, aku mencoba memikirkan apa yang ku dengar hari ini.
Setelah beberapa waktu, aku putuskan untuk mengurungkan niat untuk berkuliah disana. Namun tiket pesawat sudah terlanjur dibeli. Alhasil, aku liburan deh ke Surabaya selama 1 minggu ..


Sebelum aku mendaftar kuliah itu, sebenarnya aku sudah pernah ikut SMUT di UNLAM Banjarmasin. Namun hasilnya belum lulus. Jadi aku fikir belum rezekinya aku berkuliah disana.
Namun Juni 2010 SNMPTN diadakan, jadi kuputuskan untuk mengikuti tes tersebut.
Aku sangat antusias karena jurusan bahasa inggris emang favorit aku dari SD..

Akhirnya pengumuman yang ditunggu-tunggu tiba..
Hasilnya......................... (TIDAK LULUS)
Dalam hati ku berfikir, mungkin jurusan ini bukan rejekiku.. Satu minggu setelah pengumuman itu, teman-temanku yang lulus asyik mengurus daftar ulang. Sedangkan aku, aku masih bingung harus berkuliah dimana..

Beberapa hari kemudian Dion (sepupuku) mengajakku untuk mendaftar di STIKES Muhammadiyah Banjarmasin. Aku langsung mau aja, karena aku emang ga ada ide mau kuliah dimana.Padahal aku dulu pernah bilang sama temen-temen SMA kalo aku gak mau sekolah kesehatan.
Jam 10.25 kami tiba di kampus itu. ternyata jam 11 pendaftaran ditutup dan itu hari terakhir. Untung kami masih sempat mendaftar dan lucunya, kami menjadi peserta terakhir..

Mungkin emang ini jalan yang ditunjukkan-Nya untukku. Renungku dalam hati.

Akhirnya aku dan Dion diterima sebagai Mahasiswa S1 Keperawatan ners A angkatan 2010 di STIKES Muhammadiyah Banjarmasin.

Dan sekarang aku sudah menginjak semester 6 di kampus tercinta ini.
berikut ini beberapa momen yang sudah aku lalui di kampus yang ku banggakan ini :

 Masa-masa ospek







Masa-masa Dinas

















 Menjadi perawat awalnya memang bukan cita-citaku, membayangkannyapun dulu tidak pernah.
Namun sekarang, aku mengerti. Kita memang punya rencana namun Tuhan memiliki rencana yang lebih indah untuk kita..

Maka, setialah dengan apa yang sudah kamu pilih..

Sabtu, 20 April 2013

Mama dan mimpinya akanku..

Pagi itu, tidak seperti biasanya..
Mama yang biasanya langsung pergi ke kantor. Kemaren malah menyempatkan untuk mengobrol bersamaku..

http://iphincow.files.wordpress.com/2010/12/kasih-sayang-seorang-ibu.jpgMama : "Dea, kamu itu kebanggan mama, harapan mama".


Aku : "inggih ma". (sambil memeluk mama)


Mama : "Kalo uda married, tinggal disini aja ya. Mama nanti kesepian, yah sayang".


Aku : (memeluk mama)

Terdengar aneh pagi itu mama berbicara seperti itu. Namun disisi lainnya aku merasa sedikit terbebani, karena takut jika tidak mampu memenuhi impiannya.. Tapi aku juga merasa termotivasi untuk mewujudkan impian mama tersebut..

Semoga dea bisa menjadi kebanggan mama terus ya,
Love u mama..

Ayah, Papa, Abah ...

Dia,
Dia yang menanamkan sel spermanya di rahim ibuku.
Dia yang dengan setia menjaga ibuku selama mengandungku.
Dia yang mengadzan dan mengqamatkanku di telinga setelah aku lahir ke dunia ini.
Dia yang memberikanku sebuah nama.

Namun, cinta kasihnya itu hanya kudapatkan sesaat. Entah karena alasan apa semua itu hanya dapat kurasakan sebentar. Yang kusesalkan aku menerima cinta kasihnya itu disaat aku masih belum mengerti dan belum mampu membalas cintanya itu.

Sungguh kurindukan kehadiran sosoknya saat ini. Sosok yang mampu meneduhkan hati ini, sosok yang mampu merangkul ketika membutuhkan dekapan hangatnya, sosok yang mampu mengayomi, sosok yang bisa diajak untuk berdiskusi. Aku butuh itu, aku membutuhkannya Tuhan..

Semua ini dijalani terasa begitu berat tanpa sosoknya.
Ingin sekali memeluk dan mencium tangannya, agar aku dapat berbakti dengannya, minimal dapat bertemu dengannya.

Semoga doaku ini didengar olehnya ya Allah, aku merindukannya.
Merindukan dia yang nantinya menjadi wali di pernikahanku.

Dea sayang papa.
Love u papa,

Anakmu, Dea Silvana Rachmawati

Kamis, 18 April 2013

Sesederhana bahagia yang kita ciptakan, sesederhana itu pula cinta..

 yaa.
terkadang kita hanya kurang mensyukuri hal-hal yang sebenarnya jika diceritakan kembali menjadi sebuah harmonisasi dalam cinta.
dan juga melupakan makna dari cinta itu sendiri.

Sebenarnya mudah saja mendeskripsikan cinta,
menurut saya semua itu hanya butuh proses kesadaran dari kita untuk menyadari bahwa terkadang hal kecil saja bisa membuat kita beruntung akan Cinta yang masih berhadir ditengah keberagaman cerita hidup ini.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh9F-wU6xARzk3yyhKDX3AakXhxfe2ezA2gKwKbHUyuN1ck8FEu6V6Yj2oMpjnrrSC74fHnOEigOYorMRjxpgDK96a2WBbYFKz8HPkaI9g8P9VhzyqRYUOMYiet43H4WqKpT1r1r16RBdSw/s1600/kasih-sayang-ibu.jpg
Cinta ini tak terbatas untukmu, anakku
Namun kebanyakan orang perlu disadarkan terlebih dulu, baru bisa menyadari begitu banyaknya cinta yang ada untuknya.
Sungguh disesalkan memang, tapi mau bagaimana lagi. Kadang mata hati ini dibutakan oleh kebahagiaan sesaat yang menggiurkan..

Misalnya saja cinta ibu terhadap anaknya, yang kadang terabaikan oleh anaknya sendiri.
Apapun respon yang diberikan si anak terhadap ibunya, si ibu tetap saja mencintai anaknya yang tidak berbatas.

Sampai kita kehilangan cinta itu, baru kita menyadari bahwa cinta ibu untuk anaknya tiada batas..

Namun,
saya juga ingin berbagi tentang kesederhanaan cinta dari mama dan mamih saya..
mama selalu memberikan saya cintanya dari saya masih berbentuk gumpalan darah, hingga saat ini di 33 hari menuju 21 tahun saya.

Lain halnya dengan mamih saya yang selama kurang lebih 6 tahun ini menemani saya. Bukan hanya menemani namun juga mengajari, menyayangi, memperhatikan dan mencintai saya layaknya anaknya sendiri. Sederhana memang kata yang bisa saya deskripsikan untuk menggambarkan cinta mereka. Namun didalam lubuk hati ini. Mereka jauh lebih besar maknanya dari apa yang orang lain bayangkan..
 







Rabu, 17 April 2013

Malam itu, kamu..

Malam itu, 1 hari sebelum kamu pergi ke kota itu untuk menemani orang tuamu dinas kerja.
Seperti biasanyanya kamu selalu berpamitan dan bilang kalau sangat mencintaiku.
Mungkin bagi sebagian orang terdengar kekanak-kanakkan namun aku sangat mengapresiasi apapun yang terucap dari mulutmu..

Malam itu, seperti biasa.
Kamu selalu memintaku untuk menyalamimu.
Awalnya aku agak aneh dan risih kenapa harus seperti ini.
Tapi jawabanmu membuatku bangga terhadap kamu..

Aku : "Heh? kenapa nih ?"

Kamu : "Kenapa ? Ga boleh ?"

Aku : "Oh, enggak.. gapapa ko" *muka setengah terima setengah engga*

Kamu : "Gini, sebelum2nya aku juga belum pernah dengan wanita seperti ini. Meminta untuk menyalami seperti ini. Tetapi kamu berbeda, aku ingin kamu menjadi yang terakhir untukku makanya aku beranikan untuk memintamu. Tujuanku memintamu untuk menyalamiku sebenarnya hanya ingin mengingatkan kodratmu sebagai wanita. Wanita yang membutuhkan lelaki untuk dibimbing, dijaga dan dicintai"

Aku : *ngusap air mata*